Daendels, adalah sebuah jalan darat yang membentang sepanjang 1.000 kilometer dari Ujung Kulon Anyer, Provinsi Banten hingga ujung timur Penarukan,
Jalur ini salah satu jalan raya terpanjang di dunia yang berada di jalur pesisir utara. Namun, hanya sepanjang 25,7 kilometer di sepanjang pesisir utara Kabupaten Pemalang dari Desa Lawangrejo, Kecamatan Pemalang sampai perbatasan timur kecamatan Ulujami yang menjadi bagian penting penyumbang jalur terpanjang di dunia tersebut.
Menurut Rabadi (63), seorang pemerhati sejarah dan anggota DPRD Kabupaten Pemalang, Jalan Raya Pos, demikian dulu Jalan Daendels bernama, digagas oleh Herman Willem Daendels pada masa kepemimpinannya tahun 1808.
Daendels, seorang perwira Belanda yang ditunjuk dan dipercaya Perancis untuk memperkuat posisi Belanda di Jawa dalam rangka konflik melawan Inggris yang bermarkas di India. Pada tahun 1808, Belanda dan seluruh pemerintahan administratif termasuk Hindia Belanda menjadi bagian dari Perancis.
Sebelum lengser pada tahun 1811, Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels berhasil membangun Jalan Raya Pos yang membentang sepanjang 1.000 kilometer.
Meskipun pembangunan ini disebut sebagai sebuah proyek mega, ribuan korban jiwa tercatat sebagai bagian dari pembangunan tersebut yang dilakukan dengan kerja paksa.
Dampak dari proyek ini, memberikan banyak kemajuan bagi Hindia Belanda, termasuk semakin berkembangnya pabrik-pabrik gula di sepanjang jalur.
Selain pembangunan infrastruktur kereta api, Jawa memiliki jalur terpanjang di dunia yang ada di jalur pesisir utara berkat pembangunan Jalan Daendels yang membuka kembali peta lama dari jalur-jalur di pesisir utara pada era wali dan era kerajaan Kalingga, terutama jalur perdagangan dan politik kerajaan.
Jalan Raya Pantura menjadi infrastruktur penting sebagai lalu lintas utama jalan trans Jawa, terlebih sebelum dibangunnya jalan tol trans Jawa.
Melayani sebagai penghubung antara kota-kota besar seperti Surabaya, Semarang, Cirebon, dan Jakarta, Jalan Pantura memiliki panjang sekitar 1.000 km dari arah timur ke barat.
Kondisi jalan Raya Pantura di Pemalang termasuk bagus, terdiri dari material jalan yang beraspal hotmik serta ada juga yang ber-cor beton.
Meski begitu, pada malam hari, terutama antara barat Jembatan Comal sampai Jalan Raya Kalirandu-Petarukan terdapat kurang penerangan lampu jalan yang berdampak pada rawan kecelakaan lalu lintas dan kejahatan.
Namun, tingkat keamanan jalan Raya Pantura di Pemalang tidak perlu dikhawatirkan karena pihak keamanan Polres Pemalang rutin menggelar operasi memantau keamanan jalan Pantura. Jalan Pantura di Pemalang tetap ramai dari pagi hingga malam hari.
