bulat.co.id - Aceh | Satu kampung di Kabupaten Aceh Tamiang, terendam banjir
akibat luapan air sungai dengan ketinggian air 10-30 centimeter yang menggenang
rumah penduduk.
Kepala BPBD Kabupaten Aceh Tamiang Iman Suhery, di Kuala Simpang, Aceh, Minggu
(2/7), membenarkan adanya bencana alam tersebut. "Ya, banjir luapan sungai
merendam wilayah hilir di Kampung Rantau Pakam, Kecamatan Bendahara. Banjir ini
juga dampak dari pasang laut yang masuk ke permukiman. "Air dari sungai
masuk, karena tanggul penahan banjir belum selesai dikerjakan di Rantau
Pakam," kata Iman.
Baca Juga :KPU RI Tetapkan DPT Pemilu 2024
Kendati demikian, dia memastikan sejauh ini belum ada masyarakat Rantau Pakam
yang mengungsi baik ke posko maupun rumah kerabat. Selain banjir di Rantau
Pakam, debit sungai juga nyaris menjebol Tanggul Marlempang yang baru dibangun
oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang.
"Ini kondisi Tanggul Marlempang yang dibuat kemarin masih aman. Semoga
yang kita buat kemarin enggak
jebol," ujarnya.
Sementara itu, warga Rantau Pakan, Joni Pranata (39), mengatakan rata-rata
rumah warga yang berada di dataran rendah itu terendam banjir semata kaki orang
dewasa. Padahal kampung itu tengah dibangun tanggul beton oleh Pemprov Aceh.
"Tanggul belum siap, sehingga air sungai masih meluap. Ini banjir kiriman
dari hulu karena beberapa hari hujan dan inilah imbasnya," ujar Joni.
Baca Juga :Pemberian Reward Warnai Resepsi Hari Bhayangkara Ke 77 di Polres Labuhanbatu
Selain Kampung Rantau Pakam, kata Relawan Tagana itu, banjir juga menggenangi
ruas jalan utama Kampung Teluk Halban yang bersebelahan langsung dengan aliran
sungai Aceh Tamiang. Padahal daerah tetangga Kampung Rantau Pakam tersebut juga
telah dibangun tanggul permanen dengan panjang sekitar 400 meter.
"Di Teluk Halban itu sudah mulai masuk juga air. Air banjir merembes dari
tanggul beton menggenangi badan jalan," ujarnya.
Untuk sekarang ini kondisi banjir sudah sedikit surut, katanya. Namun warga
khawatir dengan pasang air laut akan berdampak pada banjir susulan dan bisa
memperparah keadaan. (dhan/ant)