bulat.co.id -LUMAJANG
| Menteri
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir
Effendy meminta warga yang berada di kawasan zona merah peta rawan bencana
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, untuk menempati hunian
relokasi yang sudah disiapkan oleh pemerintah daerah.
"Tadi saya cek ada beberapa keluarga yang seharusnya
sudah menempati hunian tetap direlokasi malah sekarang tidak ditempati. Dia
masih tinggal di tempat yang lama," kata Muhadjir Effendy saat mengunjungi
lokasi pengungsian di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten
Lumajang, Minggu (9/7/23).
Baca Juga :Krisis Air Bersih, Mobil Tangki Air Disiagakan di Denpasar Bali
Muhadjir Effendy melanjutkan, para pengungsi
diharapkan dapat menjaga kesehatan. Untuk itu, masing-masing tim medis juga
disiagakan guna membantu para masyarakat.
"Para relawan dari PMI dan tim medis sudah
disiagakan, beberapa kebutuhan pokok mulai didistribusikan ke pengungsi, semoga
para saudara kita tetap diberikan kesehatan," tuturnya.
Perlu diketahui Menko PMK Muhadjir Efendi didampingi
Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan Sekda Provinsi Jawa Timur Andhy Karyono,
terlebih dahulu ke balai desa Jarit dampak banjir lahar dingin gunung Semeru,
Lalu ke Dusun Bondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Baca Juga :Cerita AKBP Rio Alexander Saat Disambut Jadi Kapolres di Papua
Sementara, pasca tergerus banjir disertai material
Gunung Semeru pada Jumat (7/7/23), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) mempersiapkan pemasangan jembatan bailey sebagai pengganti
sementara Jembatan Kali Glidik II di Lumajang, Jawa Timur yang ambruk.
"Jika dimungkinkan secara teknis dan cuaca
mendukung, penanganan sementara dilakukan dengan instalasi jembatan bailey. Sehingga
diharapkan dapat dioperasionalkan akhir Agustus 2023," kata Kepala Balai
Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali ,Rakhman Taufik pada
Sabtu (8/72023).