bulat.co.id -BOJONEGORO
| Krisis air bersih masih terus melanda sejumlah kecamatan yang
ada di Bojonegoro. Peristiwa ini terjadi sejak Juli 2023. Rata-rata warga yang
kesulitan air bersih saat ini tinggal di wilayah tamping pedesaan di 9
kecamatan.
Melihat kondisi tersebut,
Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto dan Kapolres
Bojonegoro AKBP Rogib Triyanto
bersama alumni Akpol 95 hadir untuk memberikan droping
air bersih. Sebanyak 25
truk tangki dikerahkan untuk mendistribusikan
air bersih ke daerah yang
kekeringan.
25 truk tangki
air bersih ini langsung di
distribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan di dua kecamatan yakni
Temayang dan Sukosewu.
Baca Juga :19 Hektare Lahan Sawit di Asahan Terbakar, Diduga Sengaja Dilakukan OTK
"Bantuan
air bersih ini atas kepedulian
anggota Polri khususnya alumni Akpol Angkatan Tahun 1995 dalam rangka 28 Tahun
Pengabdian Akpol 95 Patria Tama untuk Polri yang Presisi," ujar Kabid Humas
Polda Jatim, Kombes Dirmanto di Polres Bojonegoro, Kamis (3/8/23).
Dirmanto mengatakan, bantuan
air bersih untuk
warga dalam rangka 28 Tahun Pengabdian Akpol 95 Patria Tama untuk Polri yang
Presisi ini juga dilakukan serentak di seluruh Jatim
Dengan armada truk tangki sebanyak 676 unit, yang
berisi
air bersih sekitar 3,4 juta liter, truk
air bersih ini akan disebar di
173 titik wilayah Jatim yang terdampak
krisis air bersih.
Pendistribusian air bersih ini secara simbolis
dilakukan Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto bersama beberapa PJU Polda Jatim
dan Kapolres Bojonegoro AKBP Rogib Triyanto di depan Mapolres Bojonegoro.
"Kami tetap komitmen hadir di tengah
masyarakat dalam kondisi apapun seperti saat ini ketika warga kesulitan air
bersih," imbuh Dirmanto.
Seperti diketahui, Bojonegoro pada tahun 2022 yang
lalu masuk dalam kategori kekeringan kritis dengan titik terbanyak selain
Kabupaten Sampang.
Baca Juga :Heboh RSUD Bangil Gelar Konser Musik Berdekatan dengan IGD
"Data tahun 2022 wilayah Jatim terdapat 900
titik dilanda kekeringan dan 532 titik masuk kategori kering kritis,"
lanjut Dirmanto.
Dari 532 titik tersebut, kata Dirmanto, Bojonegoro
dan Sampang merupakan kabupaten yang mempunyai paling banyak titik kering
kritis.
"Tadi secara simbolis Bapak Kapolda sudah
melepas kurang lebih 25 tangki
air didistribusikan kepada masyarakat yang
membutuhkan di wilayah Bojonegoro," tandas Dirmanto.