Sempat Menguat, Kamis Pagi Harga Emas Melandai Lagi

- Kamis, 29 September 2022 09:59 WIB
Sempat Menguat, Kamis Pagi Harga Emas Melandai Lagi
Emas Antam (Foto: Istimewa)

bulat.co.id - Emas mulai bangkit setelah hancur lebur. Emas akhirnya menemukan katalis baru untuk mengangkat pamornya yakni aneksasi Rusia ke empat wilayah Ukraina.

Seperti diketahui, kelompok pro Rusia di Ukraina Timur mengumumkan kemenangan di referendum yang digelar hampir sepekan kemarin. Mereka mengklaim mayoritas mendukung bergabungnya wilayah tersebut dengan Kremlin yang dipimpin Presiden Vladimir Putin.

Perlu diketahui ada empat wilayah yang mengadakan referendum. Yakni Zaporizhzhia selatan, Kherson selatan, Lugansk Timur dan Donetsk.

Badan jajak pendapat lokal di wilayah Zaporizhzhia selatan mengatakan 93,11% pemilih memilih aneksasi Rusia. Di Kherson selatan, 87,05% pemilih juga disebut memilih aneksasi.

Di wilayah Lugansk timur angkanya mencapai 98,42%. Sedangkan di Donetsk badan pemungutan suara mengatakan 99,23%.

Hasil referendum tersebut diperkirakan akan meningkatkan ketegangan Rusia-Ukraina. Emas pun kemudian kembali dipertimbangkan sebagai investasi untuk menghadapi situasi dunia yang bisa kembali tidak menentu.

Kembali manjurnya sentimen perang untuk mendongrak emas menjadi kabar gembira buat pemegang emas. Emas naik tajam pada penutupan perdagangan Rabu (28/9/2022) meskipun hanya sebentar dan kembali melandai pada hari ini.

Merujuk pada data Refinitiv, pada perdagangan Rabu (28/9/2022) emas ditutup menguat 1,88% ke posisi US$ 1.659,44 per troy ons. Penguatan ini adalah yang tertinggi sejak 8 Maret lalu di mana harga emas naik 2,7% sehari.

Penguatan emas kemarin membawa emas menjauh ke level US$ 1.500 per troy ons. Emas kini berada di kisaran US$ 1.650 per troy ons setelah sempat terpuruk di kisaran US$ 1.620 per troy ons.

Namun, harga emas kembali melandai pada pagi hari ini, Kamis (29/9/2022). Pada pukul 06:33 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.657,37 per troy ons. Harga emas melandai tipis 0,13%.

Dalam sepekan, harga emas melemah 0,79% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas menyusut 4,6% sementara dalam setahun anjlok 3,9%.

Sepanjang tahun ini, isu perang Rusia-Ukraina sulit sekali mengangkat pamor emas. Pengecualian terjadi pada Maret 2022 di mana perang Rusia-Ukraina baru mulai serta pertengahan April saat perundingan Rusia-Ukraina menemui jalan buntu.

Dibandingkan perang, kebijakan hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed lebih banyak menggerakkan emas. Emas anjlok setiap kali The Fed menaikkan suku bunga acuan.

"Faktor Rusia dan diskusi mengenai aneksasi...Mungkin itu yang membuat pelaku pasar emas kembali menaikkan taruhannya ke emas," tutur analis dari High Ridge Futures, seperti dikutip CNBC.

Namun, analis dari TD Securities mengingatkan penguatan emas lebih didorong oleh rencana bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) untuk membeli surat utang pemerintah.

"Kebijakan tersebut akan membuat yield melandai," ujar TD Securities.

Melandainya yield surat utang pemerintah Inggris akan membuat emas lebih menarik. Emas tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan yield surat utang negara maju akan membuat investor meninggalkan emas dan memilih berinvestasi di surat utang.

Namun, Goldman Sachs mengingatkan pelemahan emas masih bisa berlanjut terutama karena masih hawkishnya kebijakan The Fed. (Red)

Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru