bulat.co.id -
MEDAN I PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara mencatat pada semester I tahun 2024 telah mengangkut sebanyak 1.270.295 penumpang.
Jumlah tersebut meningkat 17 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada semester I tahun 2023 sebanyak 1.087.674 penumpang.
Manager Humas PT KAI Divre I Sumut, Anwar Solikhin mengatakan terjadi peningkatan jumlah penumpang pada semester I 2024 ini sebanyak 182.621 penumpang atau 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Peningkatan jumlah penumpang ini menunjukkan semakin tingginya kepercayaan masyarakat dalam memilih kereta api sebagai moda transportasi dalam bepergian karena adanya peningkatan pelayanan yang telah dilakukan oleh pihak KAI Divre I Sumut," ungkap Anwar.
Peningkatan pelayanan tersebut diantaranya seperti kemudahan dalam pemesanan tiket yang bisa dipesan H-45 sebelum keberangkatan secara online dan kebijakan pengembalian dana pembatalan tiket maksimal 7 hari dari sebelumnya 30 hingga 45 hari dengan proses pembatalan dapat dilakukan melalui aplikasi Access by KAI.
Hal tersebut memudahkan masyarakat pengguna jasa angkutan kereta api dalam merencanakan perjalanannya dengan baik.
Anwar menambahkan, para periode semester 1 2024 ini penumpang KA terbanyak terjadi pada bulan April sebanyak 241.381 penumpang yang berangkat menuju berbagai kota di wilayah Divre I Sumut.
"Hingga saat ini, jumlah penumpang terbanyak terjadi pada bulan April yang lalu dimana banyak masyarakat memanfaatkan momen libur panjang Hari Raya Idul Fitri menggunakan kereta api untuk pulang ke kampung halaman," jelas Anwar.
Berdasarkan data yang telah kami himpun, KA Putri Deli relasi Stasiun Medan - Stasiun Tanjung Balai menjadi favorit masyarakat dengan jumlah penumpang sebanyak 603.838 orang, diikuti KA Sribilah Utama relasi Stasiun Medan - Stasiun Rantauprapat sebanyak 325.096 penumpang, KA Siantar Ekspress relasi Stasiun Medan - Stasiun Siantar sebanyak 221.165 penumpang, KA Datuk Belambangan relasi Stasiun Tebing Tinggi - Stasiun Lalang sebanyak 74.241 penumpang, dan KA Cut Meutia relasi Stasiun Krueng Geukueh - Stasiun Kutablang sebanyak 45.955 penumpang.
Kemudian untuk kepadatan di stasiun, Stasiun Medan menjadi stasiun "tersibuk" dengan jumlah penumpang berangkat dan tiba sebanyak 895.970 penumpang, diikuti Stasiun Kisaran sebanyak 280.086 penumpang, Stasiun Tanjungbalai sebanyak 238.272 penumpang, Stasiun Rantauprapat sebanyak 204.048 penumpang, dan Stasiun Tebing Tinggi sebanyak 194.031 penumpang.
"KAI Divre I Sumut berkomitmen terus meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan untuk mewujudkan kereta api sebagai moda transportasi massal yang aman, nyaman dan selamat. KAI Divre I Sumut juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat yang setia memilih kereta api sebagai moda transportasi pilihan untuk mendukung mobilitas," ucap Anwar.
Sementara itu, pada periode semester I 2024 ini juga KAI Divre I Sumut mencatat telah mengangkut sebanyak 417.530 ton barang. Jumlah tersebut meningkat 15 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.
"KAI Divre I Sumut juga melayani angkutan barang berbagai komoditas seperti Peti Kemas, BBM, CPO, Lateks, Palm Kernel, barang ritel, dan lainnya. Angkutan barang menggunakan kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan waktu, perjalanan yang dapat diprediksi, keamanan, kapasitas angkut besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh SDM yang profesional," kata Anwar.
Anwar menambahakan, angkutan barang juga merupakan salah satu core business perusahaan selain angkutan penumpang. Meningkatnya capaian angkutan barang Divre I Sumut pada semester I 2024 ini dikarenakan adanya penambahan perjalanan kereta api barang.
Dengan keunggulan kapasitas angkut yang besar, KAI Divre I Sumut berharap dapat mendukung perkembangan angkutan logistik dan mengurangi dampak eksternalitas seperti kemacetan, polusi, dan jalan-jalan yang rusak khususnya di Provinsi Sumatera Utara serta meningkatkan daya saing global.
"KAI Divre I Sumut berkomitmen terus berinovasi agar dapat meningkatkan volume dan kinerja angkutan barang menggunakan kereta api dengan menggali dan mengembangkan potensi komoditas maupun relasi angkutan barang baru," tutup Anwar.