bulat.co.id -Guna mengatasi tingginya kepadatan arus kendaraan di ruas jalan antara Tegal-Purwokerto, dimana kondisinya tidak sebanding dengan lebar jalan menyebabkan terjadinya kemacetan arus lintas, Jumat (21/4/2023).
Padahal jalur tersebut merupakan jalur penting sebagai penghubung antara jalur utara dan jalur selatan.
Baca Juga:Ratusan Warga Pekalongan Nikmati Mudik Gratis
Guna mewujudkan kelancaran dan mempercepat akses transportasi, PT
Jasa Marga berencana membangun jalan tol
Pejagan –
Cilacap sepanjang kurang lebih 142,2 kilometer, dengan simpang susun (interchange), sebanyak 11 buah, dari titik awal tol Pejagan, Dukuhwaru, Lebaksiu, Margasari, Bumiayu, Ajibarang, Purwokerto, Purbalingga, Wangon dan titik akhir di Cilacap.
Sementara untuk anggaran pembangunan
Tol Pejagan-
Cilacap direncanakan untuk biaya kontruksi mencapai Rp43,52 triliun, sementara untuk biaya investasi mencapai Rp75,81 triliun.
Hal ini terungkap saat
Jasa Marga menggelar sosialisasi rencana pembangunan tol jalur tengah Jawa Tengah, di Bumiayu beberapa waktu lalu.
Acara dihadiri Dirut
Jasa Marga Ir Subakti Syukur dengan Pemkab Brebes, di Pendopo Bumiayu.
Direktur Utama
Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan, sebenarnya tol penghubung jalur utara menuju jalur selatan, sudah di rencanakan pada tahun 2019 lalu. Namun, terkendala pandemi Covid-19 di tahun 2020 lalu, sehingga program ini terhenti.
Direktur
Jasa Marga juga menambahkan, bahwa pihaknya telah melakukan kajian bersama dengan Kementerian PUPR. Adapun pembangunan Jalan
Tol Pejagan-Cilacap, baru akan dibangun setelah pembangunan
Tol Gedeb (Tasikmalaya-Cilacap) secara keseluruhan.
Berdasarkan sosialisasi yang dilakukan Jasa Marga, pembangunan
Tol Pejagan-
Cilacap direncanakan masuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) tahun 2024-2029.
Pemkab Brebes berharap rencana tersebut bisa berjalan dengan baik.
"Jika nanti dibangun, soal pembebasan lahan Pemkab dipastikan akan terlibat sebagai panitia. Namun penganggaran tetap dari pemerintah pusat," pungkasnya.